Kriptografi
Apa itu Kriptografi dan Contohnya?
Kriptografi adalah salah satu teknik yang berfungsi untuk menjaga keamanan sebuah informasi. Banyak orang yang mulai mempelajari tentang kriptografi karena semakin banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Apa itu kriptografi, sejarah, jenis, dan contoh-contohnya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Apa itu Crypto?
Apa itu Kriptografi?
Secara etimologis, kriptografi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu crypto dan graphia. Crypto diartikan sebagai “rahasia”, sedangkan Graphia berarti “tulisan”. Sehingga, kriptografi dapat diartikan sebagai tulisan yang bersifat rahasia.
Dalam hal ini, pengertian lain dari kriptografi, yaitu ilmu yang mempelajari atau berfokus pada berbagai teknik matematika yang berhubungan dengan keamanan informasi (otentikasi dan kerahasiaan).
Cara melakukan teknik kriptografi adalah sebagai berikut.
Pengirim pesan akan mengatur sandi pada pesan awal yang nantinya menjadi kode dan hanya bisa dibaca oleh penerima pesan tersebut. Kemudian, penerima pesan akan mengembalikan kode-kode yang didapatkan menjadi pesan asli.
Istilah-Istilah dalam Kriptografi
Menurut Abidin, dkk (2016), beberapa istilah dalam kriptografi yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
- Plaintext [p] = pesan awal atau informasi sebelum dienkripsi.
- Enkripsi [E[p]] = proses kriptografi dari p menjadi c.
- Ciphertext [c] = pesan yang telah dienkripsi, tidak bisa dibaca karena karakter tidak memiliki makna.
- Key [k] = proses dekripsi kunci yang diperoleh penerima.
- Deskripsi [D[c]] = mengubah c ke p.
Sejarah Kriptografi
Kriptografi telah mulai digunakan sekitar 4000 abad yang lalu oleh bangsa Mesir. Mereka menggunakan kriptografi untuk mengirim pesan kepada pasukan yang sedang berada di medan perang. Tujuan utamanya sederhana, yaitu agar pesan yang dikirimkan tidak bisa diketahui oleh pihak musuh apabila pembawa pesan yang bersangkutan ditangkap sekalipun.
Awal dari kriptografi adalah ketika Julius Caesar yang menggunakan teknik kriptografi untuk mengirim pesan rahasia pada anggota militernya. Sesuai nama penciptanya, teknik kriptografi tersebut dinamai Caesar Cipher.
Awalnya kriptografi hanya digunakan untuk keperluan militer dan intelijen. Namun, seiring berkembangnya sistem komunikasi dan komputer pada tahun 60-an, terjadi peningkatan permintaan dari berbagai sektor untuk menyediakan layanan keamanan dan untuk melindungi informasi dalam bentuk digital.
Baca juga: Apa itu Desentralisasi?
Jenis-jenis Kriptografi
Berdasarkan sejarah, jenis-jenis kriptografi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kriptografi klasik dan modern.
Kriptografi Klasik
Kriptografi klasik adalah jenis kriptografi yang digunakan sebelum adanya komputer. Kriptografi masih dilakukan dengan memanfaatkan pensil dan kertas. Sandi yang digunakan berbasis karakter, yang mana proses persandian dilakukan di setiap karakter pesan.
Kriptografi klasik pada umumnya hanya memanfaatkan sistem kriptografi simetris dan digunakan jauh sebelum sistem kriptografi kunci publik (asimetris) ditemukan.
Kriptografi simetris adalah jenis kriptografi, yang mana hanya terdapat satu kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi informasi.
Sementara itu, kriptografi asimetris adalah jenis kriptografi yang memanfaatkan dua kunci, yaitu kunci publik yang bisa dibagikan dan kunci pribadi yang hanya diketahui oleh pemilik data.
Terdapat dua jenis kriptografi klasik, yaitu kriptografi substitusi dan kriptografi transposisi.
Kriptografi Substitusi
Kriptografi substitusi adalah jenis kriptografi yang mengganti kemunculan sebuah simbol dengan simbol lainnya. Beberapa contoh kriptografi substitusi adalah Caesar Cipher, Affine Cipher, Hill Cipher, serta Vigenere Cipher.
Kriptografi Transposisi
Pada kriptografi transposisi, huruf pada teks terang (plaintext) tetap sama, namun urutannya saja yang diubah. Beberapa contoh kriptografi transposisi adalah Columnar Cipher serta sandi permutasi.
Kriptografi Modern
Pada kriptografi modern, algoritma dibuat sedemikian kompleks sehingga akan sangat sulit memecahkan teks tersandi (ciphertext) tanpa mengetahui kuncinya. Algoritma kriptografi modern beroperasi pada mode bit, berbeda dengan mode karakter yang digunakan pada kriptografi klasik.
Pada mode bit, informasi dibuat dalam rangkaian bit biner 0 dan 1. Rangkaian bit yang menyatakan plainteks akan dienkripsi menjadi ciphertext dalam bentuk rangkaian bit, begitu pun sebaliknya.
Contoh Kriptografi
Untuk bisa lebih memahami mengenai kriptografi, simak salah satu contoh kriptografi klasik berikut ini.
Kriptografi yang akan digunakan adalah shift cipher.
Cara kerjanya pun cukup sederhana, yang mana tiap kata dalam pesan diubah menjadi angka tetap yang mewakilkan posisi huruf tersebut dalam urutan alfabet.
Selanjutnya, tiap angka tersebut dijumlahkan dengan nilai kunci enkripsi.
Contohnya kamu berniat mengirimkan pesan dengan kata kunci “PINTU”
Dengan menggunakan tabel di atas, akan diperoleh urutan angka berikut 15 8 13 19 20.
Apabila kunci enkripsi yang digunakan adalah 5, maka akan diperoleh angka 20 13 18 24 25.
Apabila diubah kembali ke bentuk huruf, maka akan didapatkan ciphertext U N S Y Z
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu kriptografi dan contohnya. Cukup sederhana, bukan?
Berbicara tentang kripto, belakangan ini masyarakat Indonesia banyak yang mulai mencoba berinvestasi kripto. Data dari Kemendag pun mengungkapkan bahwa jumlah investor kripto Indonesia per Mei 2021 lalu telah mencapai 6,5 juta orang dan bahkan melampaui investor pasar modal.
Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading kripto, download Pintu sekarang! Jual beli berbagai aset kripto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Selamat berinvestasi!
Referensi:
- Arizona State University, Shift Cipher. Diakses tanggal: 23-11-21.
- Jamaludin dan Romindo, Kriptografi Teknik Hybrid Cryptosystem Menggunakan Kombinasi Vigenere Cipher dan RSA. Diakses tanggal: 15-11-21.
- Sari AS, Rachmawanto EH, Utomo DW, et al, Penyembunyian Data untuk Seluruh Ekstensi File Menggunakan Kriptografi Vernam Cipher dan Bit Shiffting. Diakses tanggal: 15-11-21.
Komentar
Posting Komentar